Mengenal Nyamuk Aedes Aegypti, Nyamuk Yang Bisa Menyebabkan Demam Berdarah


Nasehatbunda.com - Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue yaitu penyebab penyakit deman berdarah. Aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan juga chikungunya. Penyebaran jenis ini sangatlah luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, aedes aegypty merupakan pembawa utama (primary vector). Mengingat keganasan penyakit demam berdarah yang satu ini, Bunda harus mampu mengenali dan mengetahui cara - cara untuk bisa mengendalikan jenis ini  agar membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah pastinya.

Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
1. Telur
Telur Aedes aegypti berukuran kurang lebih  0,5 - 0,8 mm dan berwarna hitam, bulat panjang dan berbentuk oval. Di alam bebas, telur nyamuk berada pada air dan menempel pada dinding wadah atau tempat perindukan nyamuk sejauh kurang lebih sekitar 2,5 cm. Setiap kali bertelur nyamuk betina mengeluarkan telur sebanyak 100 butir perhari apabila berada pada tempat yang kering (tanpa air).

2. Jentik
Nyamuk Aedes aegypti bagian tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulu - bulu sederhana yang tersusun bilateral simetris. Jentik ini dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami empat kali pergantian kulit atau empat tingkatan yang biasanya disebut instar dan terdiri dari instar I, II, III, IV. Empat tingkatan tersebut sebagai berikut : 

  • Jentik instar I, ukuran tubuhnya sangat kecil, warnanya transparan, panjang sekitar 1 - 2 mm, mempunyai duri - duri pada dada atau thorax yang belum begitu jelas, dan corong pernafasan belum menghitam.
  • Jentik instar II bertambah besar dari ukuran sebelumnya yaitu sekitar 2,5 - 3,9 mm, duri dada juga belum jelas, dan corong pernafasan sudah berwarna hitam.
  • Jentik instar III dan IV telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi menjadi bagian kepala, dada, dan perut.
3. Kepompong (Pupa) Pernafasan.
Pupa nyamuk Aedes aegypti bentuk tubuhnya yang bengkok, dengan bagian kepala dan dada lebih besar apabila dibandingkan dengan besarnya perut, sehingga tampak seperti tanda baca atau koma. Pada bagian punggung dada terdapat alat bernafas yang hampir mirip seperti terompet. Pada ruas perut kedelapan mempunyai sepasang alat pengayuh yang berguna untuk berenang. Alat pengayuh tersebut panjang dan bulu di nomor tujuh pada ruas kedelapan tidak bercabang.

4. Nyamuk Dewasa
Nyamuk Aedes aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian yakni bagian kepala, bagian dada dan bagian perut. Di bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk dan antena yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe penusuk atau pengisap dan termasuk lebih menyukai manusia, sedangkan nyamuk yang jantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu menembus kulit manusia, karena itu tergolong lebih menyukai cairan tumbuhan. Nyamuk betina juga mempunyai antena tipe pilose.

Setiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang terdiri dari paha, betis, dan tampak. Pada bagian ruas - ruas kaki terdapat gelang - gelang putih, tetapi pada bagian kaki belakang tidak ada gelang putih. Pada bagian dada juga terdapat sepasang sayap tanpa noda - noda hitam. Bagian punggung ada gambaran garis - garis putih yang bisa dipakai untuk membedakan dengan jenis lain. Gambaran punggung nyamuk Aedes aegypti berupa sepasang garis lengkung putih pada tepinya dan sepasang garis submedian di  bagian tengahnya.

Perilaku Dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypty
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi sampai siang hari saja. Penularan penyakit hanya dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betinalah yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memdapatkan asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telurnya. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan.Jenis ini menyenangi area yang gelap. Demam berdarah kerap menyerang anak - anak karena anak - anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi sampai siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.

Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti pada umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi maupun tempayan. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lainnya. 

Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan sampai 1 bulan lamanya dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur yang kering dapat menetas menjadi larva. Malah sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat memengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang akan dihasilkan.

Perilaku Nyamuk Aedes Agypty Dalam Mencari Darah
Mempunyai perilaku makan yaitu mengisap nectar dan jus tanaman sebagai sumber energinya.

  • Setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur.
  • Nyamuk betina menghisap darah manusia setiap 2 hingga 3 hari sekali.
  • Menghisap darah pada pagi hari sampai sore hari dan lebih suka pada jam 08.00 sampai 12.00 dan jam 15.00 sampai 17.00.
  • Untuk mendapatkan darah yang cukup maka nyamuk betina sering menusuk lebih dari satu orang.
  • Jarak terbang nyamuk sekitar 100 meter.
  • Umur nyamuk betina dapat mencapai kurang lebih 1 bulan.

Perilaku Nyamuk Aedes Agypty Pada Saat Istirahat


  • Setelah kenyang menghisap darah, selanjutnya nyamuk betina perlu istirahat sekitar 2 sampai 3 hari untuk mematangkan telur.
  • Tempat istirahat yang paling disukai yaitu tempat - tempat yang lembab dan kurang terang, seperti misalnya kamar mandi, dapur, dan WC.
  • Kalau di dalam rumah seperti baju yang digantung, kelambu, tirai.
  • Sedangkan di luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman rumah.

Perilaku Nyamuk Aedes Agypty Dalam Berkembang Biak


  • Nyamuk Aedes Aegypti bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air yang bersih seperti tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari misalnya bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara atauTower air yang tidak tertutup, dan sumur gali.
  • Telur diletakkan menempel pada bagian dinding penampungan air, sedikit di atas permukaan air.
  • Setiap kali bertelur, nyamuk betina mampu mengeluarkan sekitar kurang lebih 100 butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 mm per butirnya.
  • Telur ini di tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan lamanya.
  • Telur akan menetas menjadi jentik setelah sekitar 2 hari terendam air.
  • Jentik nyamuk setelah 6 sampai 8 hari akan tumbuh menjadi pupa nyamuk.
  • Pupa nyamuk masih dapat aktif bergerak didalam air, tetapi tidak makan dan setelah 1 hingga 2 hari akan memunculkan nyamuk Aedes Aegypti yang baru.

Cara Penularan Penyakitnya

Apabila nyamuk terinfeksi itu menusuk inang atau manusia untuk mengisap cairan darah, maka virus yang berada di dalam air liurnya akan masuk ke dalam sistem aliran darah manusia. Setelah mengalami masa inkubasi sekitar empat sampai enam hari lamanya, penderita akan mulai mendapat demam yang sangat tinggi. Untuk mendapatkan inangnya, nyamuk aktif terbang pada pagi hari yaitu sekitar pukul 08.00 sampai 10.00 dan pada sore harinya antara pukul 15.00 sampai 17.00. Nyamuk yang paling aktif mengisap darah adalah yang betina untuk mendapatkan protein. Tiga hari setelah menghisap darah, nyamuk betina akan menghasilkan telur sampai 100 butir telur kemudian siap diletakkan pada media. Setelah itu nyamuk dewasa akan mencari inang luntuk menghisap darah untuk bertelur selanjutnya.

Itulah penjelsan tentang nyamuk aedes agypty. semoga bermanfaat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Nyamuk Aedes Aegypti, Nyamuk Yang Bisa Menyebabkan Demam Berdarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel