15 Cara Agar Sang Bayi Tidak Terlahir Secara Prematur


Nasehatbunda.com - Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang masih belum cukup umur, persalinan itu bisa terjadi jika usia kandungan yang dimiliki oleh sang ibu masih kurang dari 37 minggu atau 38 minggu. Semakin jauh dari usia kandungan 37 minggu dan 38 minggu, resiko kesehatan dan keselamatan sang bayi tersebut semakin mengkhawatirkan. Jarang sekali bayi masih bisa bertahan di luar rahim ibunya dengan usia kurang dari 32 minggu.
Ketika sang bayi mengalami persalinan prematur, kemungkinan sang bayi bisa terkena komplikasi medis terutama di bagian pernafasannya sehingga sang bayi memerlukan bantuan intrensif untuk organ pernafasannya. Karena masalah tersebut, penting bagi ibu hamil mengetahui cara mencegah sang bayi lahir prematur. Mencegah sang bayi lahir secara prematur bisa dilakukan dengan hal-hal di bawah ini :
1. Menjaga Berat Badan
Ibu hamil yang terlalu gemuk dan juga terlalu kurus amat sangat rentan untuk melahirkan secara prematur. Menjaga agar berat badan tetap ideal merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Memang pada saat hamil, wanita akan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Namun wanita yang hamil sebaiknya menyesuaikan kenaikan berat badannya sesuai dengan usia kehamilan.
Banyak sekali wanita hamil yang akan mengalami peningkatan berat badan di saat trimester akhir. Namun kebanyakan wanita yang tidak mengalami morning sickness akan mengalami kenaikan berat badan sejak awal mula kehamilan. Oleh sebab itulah, ibu harus selalu mengontrol kenaikan berat badannya agar tetap memiliki berat badan dan kenaikan berat badan yang ideal.
2. Menjaga Kebersihan
Salah satu penyebab kelahiran prematur adalah infeksi yang terjadi pada gigi. Gigi yang berlubang bisa juga menjadi penyebab bayi lahir prematur. Oleh sebab itulah untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur ibu harus selalu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Jangan sampai ada kuman yang menyebabkan gigi berlubang dan menyebabkan infeksi di dalam gigi.
3. Selalu Sarapan
Ada penelitian yang menunjukkan fakta bahwa ibu hamil yang melewatkan sarapan terutama makan pagi sangat rentan melahirkan secara prematur. Jadi bagi ibu hamil yang tidak ingin mengalami kelahiran yang prematur ada baiknya untuk tidak melewatkan sarapan di pagi hari.
4. Vaksin
Menurunnya kekebalan tubuh ibu hamil bisa juga menyebabkan ibu hamil melahirkan dengan prematur. Salah satunya adalah influenza atau flu. Influenza bisa menyebabkan imun ibu hamil semakin menurun, jika imun ibu hamil mulai menurun sistem imun yang ada di dalam tubuh bayi pun juga akan ikut menurun. Oleh sebab itu, saat ibu hamil perlu melindungi dirinya dari virus influenza dan berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan sistem imun ibu menjadi menurun. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksinisasi.
5. Pola Hidup Sehat
Cara selanjutnya untuk mencegah bayi lahir prematur, ibu harus menerapkan pola hidup yang sehat. Pola hidup yang sehat bisa membuat kesehatan ibu hamil dan janin yang ada di dalam kandungannya sehat juga. Menerapkan pola hidup sehat bisa dilakukan dengan cara berupa menghindari bahaya merokok saat sedang hamil, minuman keras dan juga menghindari obat-obatan terlarang atau obat yang dijual secara bebas. Banyak kelahiran bayi prematur yang disebabkan oleh pola hidup ibu yang tidak sehat.
6. Menggunakan Masker
Untuk menghindari kelahiran secara prematur ibu hamil bisa menggunakan masker ketika berada di keramaian umum. Masker itu sendiri bisa berfungsi sebagai penangkal  dari penangkal virus dan radikal bebas, juga menghindari asap rokok. Tidak hanya untuk perokok aktif saja yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan prematur. Aktivitas berbahaya untuk ibu hamil seperti perokok pasif pun juga bisa melahirkan bayi secara prematur.
7. Banyak Minum Air Putih
Mengkonsumsi air putih juga dipercaya bisa melarutkan berbagai macam zat kimia yang ada di dalam tubuh. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat kimia, maka dia juga harus mengkonsumsi banyak air putih untuk bisa menetralkan berbagai macam makanan yang ada di dalam tubuh.
8. Periksa Rutin Kehamilan
Untuk cara mencegah bayi lahir secara prematur, ibu harus rutin memeriksakan kehamilan pada dokter kandungannya. Tenaga medis bisa mengetahui tanda-tanda akan melahirkan jika harus dilakukan secara prematur. Tenaga medis pun akan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan penguat untuk kandungan yang lemah dan dokter juga akan memberikan pil penguat kandungan. Memeriksakan kandungan ke tenaga medis bisa dilakukan sebanyak 1 bulan sekali hingga usia kandungan 37 minggu, walau pun ibu hamil tidak mengalami keluhan.
9. Memeriksakan Diri Jika Ada Keluhan
Jika ibu hamil mengalami keluhan sebelum jadwal kontrol kehamilan, ibu hamil bisa mengunjungi dokter lebih awal sebelum jadwal kontrol. Keluhan itu misalnya saja ibu hamil mengalami :
  • Nyeri Yang Sangat Hebat
  • Timbul Flek Bercak Darah
  • Kontraksi Dini
  • Air Ketuban Pecah Dini
  • Pegal - Pegal
  • Perut Mulas

Saat keluhan itu muncul, ibu hamil bisa segera mengunjungi dokter atau bidan.
10. Kontrol Setiap Minggu
Jika sebelum usia kehamilan mecapai 37 minggu kontrol bisa dilakukan selama sebulan sekali. Saat usia kandungan mulai menginjak usia 37 minggu (perkembangan janin 9 bulan), ibu hamil bisa mengontrol kandungannya selama satu minggu sekali.
11. Pentingnya Periksa Kehamilan
Memeriksakan kandungan secara rutin bisa mencegah terjadinya kelahiran secara prematur. memeriksa kehamilan itu sangatlah penting karena hal ini bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan pada janin, posisi janin, adanya kecacatan atau tidak serta kemungkinan terjadinya kelahiran prematur.
12. Mengkonsumsi Vitamin
Ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengkonsumsi vitamin prenatal yang diberikan oleh dokter dan pihak medis yang diberikan selama masa kehamilan. Nutrisi yang mengandung manfaat asam folat, manfaat kalsium dan zat besi merupakan zat yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil selama masa kehamilan. Kekurangan vitamin sangatlah fatal bagi kesehatan dan perkembangan janin.
13. Hindari Zat Kimia
Cara mencegah bayi agar tidak terlahir secara prematur selanjutnya harus menghindari berbagai macam jenis zat kimia. Larangan ibu hamil tersebut ada di lingkungan, makanan maupun minumaan. Zat kimia itu juga yang ada pada obat-obatan. Obat yang tidak dianjurkan oleh dokter selama masa kehamilan sebaiknya jangan pernah dikonsumsi oleh ibu hamil.
14. Hindari Aktivitas Berlebihan
Ibu hamil boleh-boleh saja melakukan aktivitas, akan tetapi ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas berbahaya atau yang berlebihan. Misalnya saja adalah mengangkat beban yang terlalu berat, terlalu capek dan juga terlalu stress. Hal ini bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi secara prematur.
15. Kelola Stress
Untuk mencegah terjadinya kelahiran secara prematur ibu hamil harus bisa mengelola stressnya. Jangan sampai ibu terlalu khawatir, terlalu cemas dan juga terlalu stress sehingga membuatnya menjadi depresi dan tidak semangat dalam menjalani kehamilannya. Secara tidak langsung, psikologi yang buruk bisa berdampak pada perkembangan janin yang ada di dalam kandungan.
Seringkali banyak masalah yang menghantui ibu sedang hamil, selain masalah kesehatan yang harus selalu dijaga oleh ibu hamil, pola makan, pola tidur dan masih banyak lagi lainnya, banyak ibu hamil yang dihadapkan dengan resiko melahirkan secara prematur.
Setiap wanita memiliki resiko untuk melahirkan secara prematur, oleh sebab itu wanita perlu mengetahui informasi secara lengkap tentang kelahiran secara prematur.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "15 Cara Agar Sang Bayi Tidak Terlahir Secara Prematur"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel